Salah satunya, bahwa mafia di tubuh Polri sudah kronis. "Saya tidak tahu apakah Kapolri tahu tentang hal itu. Tapi katanya [Susno] mafia ini juga membiayai pejabat-pejabat di kepolisian," kata anggota Fraksi PPP, Ahmad Yani, di Gedung DPR RI, Jumat 9 April 2010.
Apapun yang dikatakan Susno harus dihargai.
"Mungkin Pak Susno memang bukan malaikat, tapi bagaimanapun, dialah yang membantu kita untuk membuka tabir mafia ini dan mengungkap berbagai kasus tersebut, termasuk di Ditjen Pajak," tambah dia.
Dalam rapat tertutup dengan anggota Dewan, kata Ahmad Yani, Susno mengatakan semua kasus yang melibatkan mafia didesain sedemikian rupa.
"Meski kasus awalnya bukan pidana, tapi lantas didesain hingga menjadi kasus pidana," kata dia.
Susno juga mengatakan membersihkan mafia di tubuh Polri tak gampang.
"Bila Mr X ini belum diamputasi dan pejabat-pejabat kepolisian yang terlibat belum di-cut, maka semua tindakan mafia itu akan tetap terjadi terus-menerus," tambah Ahmad Yani.
Susno juga memberikan alasan sebenarnya mengapa dia meledakkan kasus 'markus' di luar Polri. "Susno sebenarnya meragukan tim independen bentukan polisi. Karena ia meragukan tim independen itulah, maka ia meledakkan kasus di luar," tambah Ahmad Yani.
Dalam pertemuan tertutup dengan Komisi III kemarin, Susno Duadji menyebut inisial mantan petinggi Polri MP dan makelar kasus berinisial SJ. Susno juga sudah membuka kasus baru, mafia Arwana di Pekanbaru, Riau.
Namun, apa yang diungkap Susno mengandung konsekuensi.
Ungkapkan saja siapa Mr X itu," kata Kepala Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Komisaris Jenderal Ito Sumardi dalam pesan singkat, Jumat 9 April 2010.
"Tapi ingat, ada konsekuensi hukum bila tidak bisa dibuktikan kebenarannya," ujar mantan Kapolda Riau ini.
0 comments:
Posting Komentar