"Jika pelanggan menggunakan listrik di bawah 30 kwh per bulan, tarifnya tidak naik," ujar Dirjen Listrik dan Pemanfaatan Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) J. Purwono kemarin (6/4).
Berdasar data PLN, pelanggan 450-900 VA yang menggunakan listrik di bawah 30 kwh per bulan cukup banyak, terutama di wilayah Indonesia bagian timur. Untuk pelanggan yang menggunakan daya di atas 1.300 VA, tambah dia, TDL naik tanpa pengecualian.
Sesuai dengan skenario pemerintah, TDL untuk pelanggan 1.300 VA ke atas direncanakan naik rata-rata 15 persen. "Pemerintah akan membahas sekali lagi rencana kenaikan itu di Kantor Menko Perekonomian sebelum diajukan ke Komisi VII DPR," ungkapnya.
Menurut survei, pemakaian listrik minimum masyarakat setiap bulan rata-rata 30 kwh. Pelanggan golongan 450-900 VA yang menggunakan listrik hingga 70-100 kwh per bulan tergolong boros. "Jadi, itu juga bertujuan mengedukasi agar pelanggan mau berhemat listrik," paparnya.
Di tempat terpisah, Direktur Operasi Indonesia Bagian Barat PT PLN (Persero) Harry Jaya Pahlawan mengatakan bahwa pasokan listrik secara umum di Sumatera aman. Meski begitu, masih terdapat risiko pemadaman saat ada pemeliharaan unit atau gangguan teknis. "Dengan berbagai upaya PLN, diharapkan tahun ini masalah kekurangan listrik di Sumatera teratasi," ucap dia.
PLN, lanjut dia, mulai menguatkan sistem kelistrikan Sumatera untuk mengatasi kekurangan pasokan dan meningkatkan cadangan operasi. Dengan begitu, tidak ada lagi pemadaman bergilir. "Saat ini daya sistem Sumatera bagian utara masih sama dengan beban puncak sehingga rawan kekurangan listrik," ungkap dia.
Sedangkan Sumatera bagian tengah masih kekurangan pasokan saat beban puncak. Karena itu, harus dilakukan pemadaman bergilir. Mengenai hal tersebut, salah satu upaya PLN adalah memperbaiki pembangkit sehingga dapat beroperasi secara optimal. "Termasuk, menyewa atau merelokasi mesin, excess power, serta membangun pembangkit baru," ucapnya.
0 comments:
Posting Komentar