Berdasar hasil pengundian, pasangan Bagio Fandi Sutadi-Mazlan Mansur (Dimaz) mendapat nomor urut satu. Pasangan Fandi Utomo-Yulius Bustami (Fu-Yu) nom

Sabtu, 03 April 2010 ·
Pengundian nomor urut pasangan calon wali kota-wakil wali kota di Kantor KPU Surabaya kemarin berlangsung tertib dan lancar. Kendati masing-masing pasangan membawa pendukung, tidak ada insiden yang mengganggu jalannya acara.

Berdasar hasil pengundian, pasangan Bagio Fandi Sutadi-Mazlan Mansur (Dimaz) mendapat nomor urut satu. Pasangan Fandi Utomo-Yulius Bustami (Fu-Yu) nomor dua. Lalu, angka tiga digunakan pasangan Arif Afandi-Adies Kadir (Cacak). Nomor empat untuk pasangan yang diusung PDIP, Tri Rismaharini-Bambang D.H., dan nomor lima milik pasangan dari jalur independen, Fitradjaja Purnama-Naen Suryono.

Bagaimana respons setiap pasangan? Semua merasa beruntung mendapat nomor urut tersebut. Bagi mereka, nomor urut itu bisa membawa keberuntungan alias hoki. Semua juga membuat rasionalisasi sendiri-sendiri.

Simak saja komentar para calon. ''Saya cukup surprised mendapat nomor urut satu,'' ujar Sutadi. Menurut Sutadi, angka satu seolah selalu melekat pada dirinya. Mulai nomor register pendaftaran, nomor undian antrean, hingga nomor urut, semua satu. ''Bahkan, yang datang kali pertama ke kantor KPU adalah saya,'' tutur mantan asisten I Sekkota itu.

Dia berharap, hasil coblosan juga menempatkan dirinya pada angka satu alias pemenang. ''Pilwali kan memperebutkan Surabaya 1. Nah, jangan-jangan ini pertanda bahwa saya juga akan menjadi Surabaya 1,'' tutur mantan camat Pabean Cantikan itu, lantas tersenyum. Pernyataan Sutadi langsung disambut kor setuju pendukungnya.

Sebelumnya, salah seorang anggota tim pemenangan Dimas, M. Mansur, berharap mendapat nomor urut tiga. ''Yang penting sama-sama ganjil. Angka-angka itu kan tidak mungkin dimulai kalau tidak diawali dari satu,'' kilah Musyafak Rouf.

Lain lagi ungkapan cawali yang mendapat nomor urut 2, Fandi Utomo. Dia merasa senang dengan nomor urut dua. Sebab, nomor itu bisa mengingatkan pemilih pada tanggal coblosan, yakni 2 Juni. ''Ingat, tanggal 2 nyoblos nomor dua,'' katanya. ''Ini memudahkan tagline kampanye kami,'' tambah Fandi.

Tim sukses SBY pada Pemilu Presiden 2004 itu juga sering melakukan selebrasi dengan mengacungkan jari telunjuk dan jari tengah sesaat setelah acara pengundian. Menurut Fandi, banyak makna yang terkandung pada angka dua. Antara lain, simbol kemenangan ketika dua jari itu membentuk huruf V sebagai simbol victory dan simbol peace (damai). ''Maknanya, angka dua bisa menang dan damai. Bisa juga kalau dua jari itu didatarkan membentuk huruf F, huruf depan nama saya,'' ujar Fandi sambil mempraktikkan.

Pasangan Cacak (Cak Arif-Cak Adies) juga menyatakan sangat gembira mendapat nomor urut tiga. Arif menganggap angka tiga sebagai angka keramat. ''Sebenarnya angka 13 lah, tapi tetap saja ada unsur 3-nya,'' tutur Arif. Arif lantas mengaitkan dengan pengundian nomor urut yang dilakukan pada tanggal 3. ''Pengundian tanggal 3, dapat nomor urut 3, dulu mendaftar di Demokrat dan KPU tanggal 13 pukul 13.13,'' ucapnya. ''Jangan lupa, partai pengusung utama kami, Partai Demokrat, memiliki nomor 31,'' imbuhnya. Adies menambahkan, di antara lima pasangan calon, nomor 3 berada di tengah. Itu , menurut Adies, bisa dimaknai bahwa pasangan Cacak akan bersikap adil kepada warga Surabaya.

Di bagian lain, pasangan Risma-Bambang juga mengatakan bersyukur mendapat nomor empat. ''Dengan nomor empat, semua pasti lewat,'' kata Bambang, bercanda. Dia mengatakan, pihaknya mensyukuri berapa pun nomor urut yang didapat. ''Itu adalah kersaning gusti. Yang penting adalah nanti perolehan suara tetap menjadi yang nomor satu,'' kata Risma, dengan nada yakin.

Bagaimana Fitra-Naen yang mendapat nomor urut lima? Fitra mengatakan telah memiliki firasat akan mendapat nomor urut lima. ''Dari awal, saya sudah memprediksikan nomor lima,'' kata Fitra kemarin. Namun, dia optimistis, nomor urut itu akan berbalik dengan perolehan suara saat coblosan. ''Saat pemungutan nanti, ganti menjadi nomor urut satu,'' ucapnya.

Setelah pengumuman nomor urut, tim bentukan Fitra akan memulai memasang tanda gambar yang mengenalkan pasangan itu. ''Kami akan memasang gambar setelah semua jelas. Kami bersepakat menciptakan pengenalan yang lebih berwawasan lingkungan,'' katanya.

Acara pengundian nomor urut kemarin dikawal ketat aparat Polwiltabes Surabaya. Bahkan, Kapolwiltabes Surabaya Kombespol Ike Edwin ikut turun mengamankan acara tersebut. ''Ini adalah antisipasi pengamanan karena lima pasang cawali-cawawali berkumpul bersama. Massa yang datang pasti banyak dan majemuk,'' ucap orang nomor satu di jajaran kepolisian Surabaya itu.

Ike menjelaskan, pihaknya menerjunkan sekitar 3.500 personel polisi. Termasuk pula satu unit watercannon untuk antisipasi hal-hal yang tak diinginkan. Rupanya, pengamanan yang dilakukan polwil itu sekaligus rangkaian pengamanan untuk pertandingan Persebaya-Persija kemarin sore.
Anda sedang membaca artikel tentang Berdasar hasil pengundian, pasangan Bagio Fandi Sutadi-Mazlan Mansur (Dimaz) mendapat nomor urut satu. Pasangan Fandi Utomo-Yulius Bustami (Fu-Yu) nom dan anda bisa menemukan artikel Berdasar hasil pengundian, pasangan Bagio Fandi Sutadi-Mazlan Mansur (Dimaz) mendapat nomor urut satu. Pasangan Fandi Utomo-Yulius Bustami (Fu-Yu) nom ini dengan url http://anandanurhadi.blogspot.com/2010/04/berdasar-hasil-pengundian-pasangan.html,anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel Berdasar hasil pengundian, pasangan Bagio Fandi Sutadi-Mazlan Mansur (Dimaz) mendapat nomor urut satu. Pasangan Fandi Utomo-Yulius Bustami (Fu-Yu) nom ini sangat bermanfaat bagi teman-teman anda,namun jangan lupa untuk meletakkan link Berdasar hasil pengundian, pasangan Bagio Fandi Sutadi-Mazlan Mansur (Dimaz) mendapat nomor urut satu. Pasangan Fandi Utomo-Yulius Bustami (Fu-Yu) nom sumbernya.
| More

0 comments:

Posting Komentar

Cari Blog Ini

Powered By Blogger

Pengikut

Laman

 

SKY DASHBOARD | Copyright © 2009 - Blogger Template Designed By BLOGGER DASHBOARD