Transisi Pemerintahan Michelle Bachelet ke Sebastian Pinera Pascagempa Masa Jabatan Bakal Habis buat Rekonstruksi

Minggu, 07 Maret 2010 ·
PADA 11 Maret ini, Sebastian Pinera mestinya bisa tertawa lebar menikmati puncak karir dan perjalanan hidupnya. Sebab, pada hari itu, ekonom dan mantan senator kelahiran 1 Desember 1949 tersebut bakal resmi mencatat sejarah besar: dilantik sebagai presiden pertama Cile sejak 1990 yang ber-background miliarder sekaligus dari kelompok sayap kanan.

Pinera yang menang pada pemilu 17 Januari lalu bakal menggantikan posisi Michelle Bachelet. Tapi, alam rupanya berkehendak lain. 14 hari sebelum hari bersejarah itu datang, malaise menerjang Cile.

Gempa berkekuatan 8,8 skala Richter -termasuk lima besar gempa terdahsyat sepanjang masa- menguncang negeri berpenduduk 16 juta tersebut pada 27 Februari lalu. Akibatnya, 802 orang tewas, sekitar 200 lainnya hilang, 1,5 juta rumah dan gedung tumbang, dan berbagai fasilitas umum remuk redam. Total kerugian yang harus ditanggung negeri di tepi Samudera Pasifik itu bisa mencapai USD 30 miliar (sekitar Rp 279 triliun).

Maka, pesta yang semestinya dihelat pada 11 Maret nanti berganti mendung yang mengandung tanya: mampukah Pinera mengembalikan Cile sebagai negeri Amerika Latin dengan perekonomian termaju seperti sebelum gempa?

Gara-gara lindu 27 Februari yang disusul tsunami itu, sampai-sampai pendahulu Pinera, Bachelet harus menjilat ludah sendiri. Dari semula menolak, dia berbalik arah menjadi meminta bantuan asing, terutama ke Bank Dunia. Padahal, sejak lepas dari cengkeraman junta militer pimpinan Agusto Pinochet pada 1990, Cile steril dari uluran tangan negara lain.

Namun, Pinera yakin bisa menjawab tantangan yang telah menunggunya pasca pelantikan. Seperti dilansir harian La Nacion, sehari setelah gempa mengguncang, Pinera mencanangkan progran "Levantemos Cile" alias "Cile Bangkit."

Program itu mencakup empat target. Pertama, memenuhi kebutuhan darurat penduduk. Kedua, menemukan korban yang masih hilang. Ketiga, memberikan pelayanan penuh kepada korban luka dan sakit. Dan, yang terakhir mengembalikan tatanan sosial masyarakat agar bisa kembali hidup dengan damai.

Pinera yang telah mengumumkan kabinetnya pada 10 Februari lalu memang berhak optimistis. Namun, tentu tidak akan semudah membalikkan tangan untuk bisa mencapai keempat target tadi.

Memenuhi kebutuhan darurat penduduk, misalnya. Seperti dilansir BBC, gempa 27 Februari yang kekuatannya 500 kali lebih besar daripada gempa di Haiti pada Januari lalu berdampak langsung kepada setidaknya dua juta warga negeri itu. Jelas bukan pekerjaan mudah memenuhi kebutuhan mereka akan pangan, papan, dan sandang.

Jacqueline van Rysselberghe, wali kota Concepcion, kota terdekat dengan episentrum gempa, contohnya, bahkan sudah sangat marah kepada Bachelet. Sebab, presiden wanita pertama Cile itu dianggap lambat dalam menyalurkan bantuan dan mengirimkan tentara.

"Banyak warga kami kelaparan. Penjarahan juga terjadi di banyak tempat," kecamnya lewat koran El Mercurio.

Bachelet yang sudah terbang ke berbagai penjuru negerinya yang terkena dampak gempa pun memperkirakan butuh setidaknya empat tahun untuk memulihkan kembali Cile. Bila perkiraan itu benar, berarti Pinera harus siap menghabiskan masa jabatan (satu kali masa jabatan presiden Cile adalah empat tahun, Red) cuma untuk mengurusi rekonstruksi.

Namun, Pinera rupanya sudah sadar akan konsekuensi tersebut. "Kami tidak akan menjadi pemerintahan yang ditimbun kemurungan gempa. Kami akan menjadi pemerintah yang sukses dalam proses rekonstruksi," tegas Pinera seperti dikutip Santiago Times.

Keyakinan Pinera itu didukung prediksi sejumlah pihak bahwa Cile tak akan butuh waktu lama untuk bisa bangkit lagi. Selain punya cadangan fresh money sangat besar, tak seperti tetangganya, Argentina, yang keluar masuk krisis, Cile stabil mencatat pertumbuhan ekonomi empat persen dalam beberapa tahun terakhir.

Sejak lepas dari era Pinochet, pemerintahan sipil Cile juga relatif bersih dari korupsi. Tak heran kalau negeri yang banyak penduduknya keturunan Eropa itu berada di posisi ke-30 dunia untuk urusan daya saing di bisnis pada 2009 versi Global Competitiveness Report. Itu peringkat tertinggi di Amerika Latin, jauh di atas Brazil yang berada tempat kedua, tepatnya di posisi ke-56.

"Orang-orang Cile membanggakan diri mereka sebagai Inggris-nya Amerika Latin. Mereka memang dikenal teratur," ujar Lois Hect Oppenheim, guru besar di American Jewish University, Washington.

Apalagi, dari semua sektor andalan Cile, praktis hanya pariwisata yang paling menderita akibat gempa. Soal tembaga, salah satu komoditas ekspor utama negeri itu, nyaris tak terpengaruh. Bahkan, hanya dua hari setelah gempa, pengiriman tembaga ke luar negeri sudah berlangsung. (
Anda sedang membaca artikel tentang Transisi Pemerintahan Michelle Bachelet ke Sebastian Pinera Pascagempa Masa Jabatan Bakal Habis buat Rekonstruksi dan anda bisa menemukan artikel Transisi Pemerintahan Michelle Bachelet ke Sebastian Pinera Pascagempa Masa Jabatan Bakal Habis buat Rekonstruksi ini dengan url http://anandanurhadi.blogspot.com/2010/03/transisi-pemerintahan-michelle-bachelet.html,anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel Transisi Pemerintahan Michelle Bachelet ke Sebastian Pinera Pascagempa Masa Jabatan Bakal Habis buat Rekonstruksi ini sangat bermanfaat bagi teman-teman anda,namun jangan lupa untuk meletakkan link Transisi Pemerintahan Michelle Bachelet ke Sebastian Pinera Pascagempa Masa Jabatan Bakal Habis buat Rekonstruksi sumbernya.
| More

0 comments:

Posting Komentar

Cari Blog Ini

Powered By Blogger

Pengikut

Laman

 

SKY DASHBOARD | Copyright © 2009 - Blogger Template Designed By BLOGGER DASHBOARD