Dalam dialog mengenai pembentukan citra Pertahanan Indonesia di Jakarta, Senin, Menteri Purnomo mengibaratkan media seperti pedang bermata dua yang ujungnya sangat tajam dan juga dapat diarahkan ke tiga dimensi.
Pertama, menurut dia, media mampu mengkomunikasikan kemampuan sistem pertahanan negara secara benar, sehingga dapat memberikan aspek tangkal (deterrence) kepada pihak lawan.
Kedua, tambahnya, media juga mampu menggalang rasa percaya diri (kebanggaan), sehingga setiap warga negara akan memiliki kemampuan untuk membela negara.
Ketiga, media juga dapat diharapkan menjadi senjata (kampanye) untuk menghancurkan niat musuh yang ingin melakukan upaya tertentu secara tidak langsung dengan memanfaatkan berbagai sisi kelemahan negara dan bangsa.
Menurut Purnomo, tanpa keterlibatan media, maka informasi yang diperlukan masyarakat maupun yang harus disampaikan kepada lawan tidak akan bermanfaat. Kecepatan dan keakuratan informasi sesuai dengan sasaran yang ingin dicapai tidak terwujud tanpa adanya media sebagai sarana komunikasi, katanya.
Dengan pesatnya peningkatan teknologi informasi dan telekomunikasi, peran media dalam membentuk opini masyarakat juga semakin besar dan masif dalam beberapa dekade terakhir ini.
Dengan peran tersebut, katanya, media massa menjadi sebuah agen dalam membentuk citra di masyarakat.
Pemberitaan di media massa sangat terkait dengan pembentukan citra karena pada dasarnya komunikasi juga merupakan proses interaksi sosial yang digunakan untuk menyusun makna dan persepsi tersendiri, ujarnya.
Peran media dalam permainan informasi melalui komunikasi masa yang begitu besar juga dapat dijadikan senjata untuk menjatuhkan lawan-lawannya, tegar menteri.
0 comments:
Posting Komentar