Menurut Didik, LDII mengambil sikap demikian untuk menumbuhkan demokrasi bagi para jamaah. “Itu adalah hak pribadi individu, bukan golongan atau organisasi,” ujranya singkat.
Lebih lanjut Didik menjelaskan bahwa pihaknya akan mengambil langkah netral pada pemilu 2009 mendatang. “Jangan menyalah artikan kalau sikap netral LDII sama dengan golput. Sekali lagi ditegaskan, itu adalah bentuk demokratisasi di tingkatan LDII,” lanjutnya.
Pada pilihan pileg (pemilihan legislatif) mendatang, juga tidak menutup kemungkinan bagi parpol dan caleg untuk merangkul LDII. Diakui Didik, sebelumnya beberapa partai politik memang sudah ada yang mendekati LDII. Hanya saja, itu dilakukan pada masa orde baru (orba). Pada saat itu memang ada instruksi dari DPP (Dewan Pimpinan Pusat) untuk berkolaborasi dengan partai politk, yakni partai golongan karya (Golkar).
“Sekarang ini tidak ada lagi instruksi yang mengharuskan jamaah LDII untuk memilih parti tertentu saja, melainkan diberikan kebebasan untuk menentukan pilihannya sendiri. Jadi tidak ada unsur paksaan pada masing-masing individu,” pungkasnya. (Zainul Arifin)
0 comments:
Posting Komentar