Pengguna komputer berusia di atas 55 tahun merupakan kelompok umur yang paling tinggi pertumbuhannya di situs jejaring sosial seperti Facebook dan MySpace. Kebanyakan dari nenek dan kakek itu memanfaatkan situs pertemanan untuk mendapatkan kabar dari keluarga dan teman-teman mereka.
Angka menunjukkan, jumlah pengguna Facebook berusia tua meningkat hampir sepuluh kali lipat di Amerika tahun lalu. Sementara jumlah pengguna di kalangan usia anak kuliahan menurun hingga 55 persen.
Di Australia, satu dari lima orang yang berusia lebih dari 55 tahun terkoneksi dengan Facebook, dengan jumlah pendaftar sebanyak 550.000. Facebook sendiri mengklaim pengguna situs mereka lebih dari 7 juta orang.
Laurel Papworth, seorang pakar pemasaran melalui jejaring sosial, mengatakan bahwa penggunaan komputer di kalangan masyarakat Australia lebih tinggi 2-3 persen dibandingkan Amerika Serikat.
Pakar pemasaran dan perilaku konsumen dari Universitas Deakin, David Bednall, mengatakan bahwa generasi usia 55 tahun ke atas telah menggunakan komputer di tempat kerja mereka. Dan sekarang mereka memiliki waktu untuk dihabiskan di situs-situs jejaring sosial.
Menurut Bednall, pengguna usia tua hanya menghabiskan waktu lebih sedikit di jejaring sosial dibanding pengguna usia muda. Jika sudah mendapatkan informasi yang dicari, maka mereka akan segera keluar. Sedangkan pengguna muda biasanya mengakses situs-situs tersebut lebih lama.
“(Orang yang lebih tua) tidak melakukannya untuk sekedar gaya; mereka mungkin mencari atau menghubungi seseorang. Tujuannya lebih jelas, dan tidak sekedar menikmati dialog basa-basi,” papar Bednall.
Penulis buku anak-anak, Goldie Alexander menggunakan Facebook untuk mempromosikan bukunya dan berkomunikasi dengan cucu-cucunya.
Menurutnya, generasi sekarang cenderung lambat memiliki pasangan, sehingga mereka mencari cara untuk mengatasi rasa sepi. “Jadi mereka menghabiskan waktu lebih banyak dibanding generasi tua,” kata Alexander.
Peningkatan jumlah pengguna usia tua di situs jejaring sosial akan lebih menarik jika ditelusuri lebih lanjut kebenarannya. Mengingat tidak sedikit orang yang mencantumkan data palsu ketika mendaftar. “Contoh sederhana adalah kami sendiri, yang memiliki akun Facebook lebih dari satu dan semuanya menyebutkan tahun kelahiran di atas 1950.”
Pakar keamanan internet Joseph Menn, penulis buku “Fatal System Error” mengatakan, tidak ada gunanya mencantumkan data pribadi yang benar-benar asli di internet, terutama di situs jejaring sosial. Karena hal itu hanya akan membahayakan diri sendiri. Internet, menurut Menn, adalah sebuah sistem yang sangat riskan
0 comments:
Posting Komentar