Terjatuh Dikira Guyonan, Terjatuh Dikira Guyonan

Selasa, 16 Februari 2010 ·
Penghibur Serbabisa Jember
Jember - Surya- Acara Bedah Potensi Desa Pemkab Jember yang biasanya meriah, berakhir dalam suasana duka, Selasa (16/2). Salah-satu master of ceremony (MC) atau pembawa acara itu, yang merupakan penghibur terkenal di Jember, meninggal dunia secara mendadak saat sedang menghibur para hadirin.

Di antara ratusan orang yang hadir dalam acara di lapangan Kecamatan Sukorambi itu adalah Bupati Jember MZA Djalal dan puluhan pejabat dari muspida setempat. Dan MC yang meninggal tersebut adalah Miskak, 60, seorang pelawak serbabisa yang lebih dikenal di kalangan penggemarnya dengan nama Idham Subagyo atau Cak Idham.

Dari informasi yang dihimpun Surya, Cak Idham mengembuskan napas terakhir dalam perjalanan ke Rumah Sakit Daerah (RSD) dr Soebandi Jember, setelah terjatuh di atas panggung acara.

Kala itu, acara yang dimulai sekitar pukul 10.00, baru berlangsung sekitar 30 menit. Seperti biasanya, Cak Idham bersama Den Bei, partner-nya, membuka acara tersebut dengan guyonan.

Maklum selain didapuk sebagai MC, Cak Idham memang dikenal sebagai pelawak. Guyonan segarnya mampu menghibur orang-orang yang mendengar.

Setelah beberapa menit membuka acara, Cak Idham mulai mengidung. Selama ini, Cak Idham mampu mengidung dengan syair-syair berisi pesan pembangunan yang diselipi humor dan guyonan segar. Mirip isi kidungan Cak Kartolo, pelawak ludruk kesohor dari Surabaya.

“Saat ngidung itulah, ya paling-paling masih tiga larik kidungan, tiba-tiba Cak Idham terjatuh,” ujar Agoes Slameto, Kepala Kantor Humas Pemkab Jember.

Cak Idham jatuh telungkup seperti posisi orang sedang merunduk menembak, demikian Agoes menggambarkan. Tapi, insiden tersebut justru membuat hadirin di acara tersebut tertawa. Karena saat itu masih memegang mikropon, para hadirin mengira bahwa kejadian itu merupakan bagian dari atraksi Cak Idham untuk mencairkan suasana.

Ternyata, beberapa menit berselang, Cak Idham tidak juga bangkit. “Cak, ojo guyon ae ta rek (Cak, ayo kamu jangan guyon, Red),” seru Den Bei, rekan Cak Idham di panggung.

Namun, seruan Den Bei tidak mendapat tanggapan, sehingga ia mendekati Cak Idham dan menepuk kakinya. Cak Idham tetap bergeming. Den Bei pun membalikkan tubuh Cak Idham, dan terlihat wajah bapak dua anak itu sangat pucat dan sulit bernapas.

Agoes Slameto yang duduk di dekat kedua orang itu, langsung menolong. Cak Idham segera dilarikan ke Puskesmas Sukorambi, namun kemudian dirujuk ke RSD dr Soebandi Jember.

Selama dalam perjalanan, Cak Idham mendapat bantuan pernapasan dari tabung oksigen. Sayang, saat tiba di UGD (Unit Gawat Darurat), nyawanya tidak tertolong.

“Tiba di sini sudah meninggal dunia. Kalau melihat ciri-cirinya, mungkin Cak Idham mengalami henti jantung, sehingga membuat henti napas,” kata Judi Nugroho, staf Humas RSD dr Soebandi Jember.

Pukul 11.30 WIB, Cak Idham yang dipastikan telah meninggal dunia, dibawa ke rumah duka di Desa Petung, Kecamatan Rambipuji. Setelah diketahui jatuhnya Cak Idham adalah kejadian serius, acara Bedah Potensi Desa dihentikan beberapa saat.

Banyak Penggemar

Miskak adalah pensiunan pegawai Departemen Penerangan. Bapak dua anak tersebut mempunyai kemampuan seni yang lengkap. Selain piawai sebagai MC, ia juga dikenal sebagai pelawak dan penyiar radio untuk acara campursari. Ia juga piawai mendendangkan (nembang) lagu-lagu jawa ataupun melontarkan parikan seperti dalam pementasan ludruk.

Selama beberapa tahun, ia mengasuh acara campursari di Radio Kiss FM, Jember, yang menyedot banyak pendengar. “Baru setahun lalu dia mengundurkan diri,” ujar Aga Suratno, Direktur Kiss FM.

Menurut Aga, nama asli Cak Idham adalah Miskak. Namun, tanpa pernah dia jelaskan kenapa, Miskak menyebut dirinya Idham Subagyo saat siaran. Akhirnya, nama itulah yang ngetren dan dikenal masyarakat Jember.

Cak Idham mengundurkan diri dengan alasan usia dan kesehatan. “Rumahnya kan jauh dari Kota Jember, dan ke mana-mana dia naik motor sendiri. Dia mengaku, matanya sering kabur kalau naik sepeda motor. Padahal, saat mengutarakan ingin keluar, saya gandoli. Sebab, penggemarnya banyak sekali,” tutur Aga.

Aga tidak mengetahui apakah Cak Idham mempunyai riwayat penyakit jantung. Namun, menurut Agoes Slameto, Cak Idham mempunyai penyakit jantung dan darah tinggi.

Cak Idham merupakan MC tetap sekaligus pelawak dalam acara Bedah Potensi Desa. Acara tersebut adalah agenda rutin Bupati Jember MZA Djalal dan muspida untuk bertatap muka dengan masyarakat. Bedah Potensi Desa digelar sejak dua tahun lalu, dan 31 kecamatan se-Kabupaten Jember telah pernah menjadi tuan rumah acara tersebut.

Biasanya acara digelar sebulan sekali, namun entah mengapa sejak sebulan terakhir ini digelar seminggu sekali. “Saya tidak tahu, apakah dia kecapekan dengan padatnya acara itu atau apa,” kata Aga.

Kemarin Idham dimakamkan sekitar pukul 16.30 di pemakaman umum di Desa Petung. Kerabat, kolega, serta jajaran Muspida Jember dengan dipimpin MZA Djalal melayat ke rumah duka. “Karangan bunga dan bantuan juga diserahkan kepada keluarga Cak Idham. Tentang berapa jumlah bantuan, saya kira tidak perlu diungkapkan,” ujar Agoes Slameto.

Menurut Winarno, rekan Cak Idham di Kiss FM, almarhum dikenal sangat lucu. “Humornya lucu banget. Hebatnya, dia juga pandai hitung-hitungan weton jawa, bahkan kayak jadi guru spiritual bagi rekan-rekan di sini,” ujarnya. nuni
Berita Terkait
Anda sedang membaca artikel tentang Terjatuh Dikira Guyonan, Terjatuh Dikira Guyonan dan anda bisa menemukan artikel Terjatuh Dikira Guyonan, Terjatuh Dikira Guyonan ini dengan url http://anandanurhadi.blogspot.com/2010/02/terjatuh-dikira-guyonan-terjatuh-dikira.html,anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel Terjatuh Dikira Guyonan, Terjatuh Dikira Guyonan ini sangat bermanfaat bagi teman-teman anda,namun jangan lupa untuk meletakkan link Terjatuh Dikira Guyonan, Terjatuh Dikira Guyonan sumbernya.
| More

0 comments:

Posting Komentar

Cari Blog Ini

Powered By Blogger

Pengikut

Laman

 

SKY DASHBOARD | Copyright © 2009 - Blogger Template Designed By BLOGGER DASHBOARD