PB NU Tidak Keluarkan Rekomendasi kepada Siapapun untuk Pencalonan dalam Pilkada

Sabtu, 20 Februari 2010 ·
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PB NU) Achmad Bagja menegaskan bahwa organisasinya tidak pernah dan tidak akan mengeluarkan rekomendasi kepada siapa pun atau kadernya untuk pencalonan dalam pilkada. Sikap itu ditempuh karena PB NU menilai warganya ada di mana-mana dan tidak ingin terpecah belah hanya karena urusan pilkada.

"PB NU tidak akan merekomendasi siapa pun untuk kepentingan pilkada. Baik pemilihan kepala daerah, wali kota, maupun gubernur," katanya saat berada di Ponpes Tarbiyatut Thalabah, Kranji, Kecamatan Paciran, Lamongan, kemarin (20/2).

Dia datang ke ponpes tersebut untuk mewakili Ketua Umum PB NU KH Hasyim Muzadi yang diminta membuka festival lomba seni hadrah nusantara. Kegiatan itu dihelat dalam rangkaian kegiatan PB NU menjelang muktamar di Makassar bulan depan. Acara tersebut diselenggarakan bersamaan dengan haul ke-61 KH Mustofa, pendiri salah satu ponpes terbesar di Lamongan tersebut.

Arti penegasan Bagja itu bukan PB NU ingin warga nahdliyin menjadi satu suara untuk kepentingan politik. Menurut dia, kepentingan politik merupakan urusan pribadi orang per orang. "Jadi, kalau warga nahdliyin akan mendukung siapa, tentu sudah dipikir dan diyakini dengan logika yang benar. Realitasnya bagaimana, tentu warga itu sendiri yang tahu karena sudah mampu berpikir secara rasional. Dengan demikian, ketika ada orang yang meminta rekomendasi, PB NU selalu menjawab silakan meminta rekomendasi masyarakat atau partai yang mengusung," papar dia.

Dengan semakin terbukanya pikiran warga NU, lanjut dia, ke depan diharapkan warga nahdliyin tidak lagi dibawa ke sana kemari hanya sebagai pendulang suara. Pilihan warga NU memang berdasar pikiran dan keyakinan sendiri.

Menurut Bagja, lewat muktamar dengan agenda program yang luar biasa, PB NU berharap kebijakan bisa sampai di tingkat bawah. "Lebih penting, warga nahdliyin di tingkat bawah tidak menjadi bulan-bulanan lagi," tuturnya.

Dia menjelaskan, selama ini PB NU merasakan selalu kurang dalam menggarap program yang diputuskan dalam muktamar. Selama ini, program PB NU biasanya hanya mentok di tingkat cabang dan tidak pernah sampai pada tatanan pengurus ranting atau warga nahdliyin di tingkat bawah. Pengerjaan program pendidikan, kesehatan, maupun ekonomi dinilai kurang terfokus. Dengan demikian, pemahaman warga nahdliyin sering beda dengan kebijakan pusat.

Pada kesempatan itu, Bagja juga menyebutkan beberapa nama kandidat ketua umum PB NU. Hingga kemarin, muncul nama Salahuddin Wahid (Gus Sholah), mantan Ketua PW NU Jawa Timur Ali Maschan Moesa, Masdar Farid, Ulil Abshar Abdalla, Said Aqiel Siroj, dan Bagja.
Anda sedang membaca artikel tentang PB NU Tidak Keluarkan Rekomendasi kepada Siapapun untuk Pencalonan dalam Pilkada dan anda bisa menemukan artikel PB NU Tidak Keluarkan Rekomendasi kepada Siapapun untuk Pencalonan dalam Pilkada ini dengan url http://anandanurhadi.blogspot.com/2010/02/pb-nu-tidak-keluarkan-rekomendasi.html,anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel PB NU Tidak Keluarkan Rekomendasi kepada Siapapun untuk Pencalonan dalam Pilkada ini sangat bermanfaat bagi teman-teman anda,namun jangan lupa untuk meletakkan link PB NU Tidak Keluarkan Rekomendasi kepada Siapapun untuk Pencalonan dalam Pilkada sumbernya.
| More

0 comments:

Posting Komentar

Cari Blog Ini

Powered By Blogger

Pengikut

Laman

 

SKY DASHBOARD | Copyright © 2009 - Blogger Template Designed By BLOGGER DASHBOARD