''Monggo saja, kalau itu bagian dari lobi-lobi politik,'' kata Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso di gedung DPR, Senayan, kemarin (17/2).
Dia menyangsikan pertemuan tersebut memang bertujuan membicarakan isu reshuffle atau tawaran kursi menteri dari Presiden SBY kepada PDIP.
''Apa mungkin PDIP sebagai parpol besar akan membicarakan masalah sepenting itu hanya lewat pertemuan dengan seorang staf khusus (Andi Arief). Padahal, bisa dibicarakan langsung dengan presiden. Pak TK (Taufik Kiemas), Pak Pram (Pramono Anung), dan Puan Maharani kan bisa sewaktu-waktu ketemu presiden,'' ungkapnya.
Pramono telah menyampaikan bahwa pertemuannya dengan Andi itu tidak membicarakan persoalan politik. Andi juga hanya menyampaikan dirinya sedang punya ''pekerjaan'' yang bersifat pribadi dengan Pramono. Namun, Pram juga menegaskan, posisi PDIP akan bergantung kongres di Bali pertengahan April 2010, apakah bergabung dengan pemerintah atau tidak.
Priyo menyampaikan, sekiranya spekulasi tersebut ternyata benar, Golkar tidak akan terpengaruh. ''Semua itu tidak akan mengganggu konsentrasi kami dalam mengungkap temuan-temuan yang kami nilai benar di Pansus Angket Century. Kalau dianggap membangkang, silakan saja,'' tegas Priyo yang juga wakil ketua DPR itu.
Sekjen DPP PKS Anis Matta menyampaikan, secara tidak langsung, publik sudah terlibat jauh dalam penyelidikan skandal Bank Century. Karena itu, masyarakat cukup memahami ada banyak pelanggaran yang terjadi mulai proses akuisisi/merger, FPJP, bailout, sampai aliran dana dalam upaya penyelamatan Bank Century.
Karena itu, dia yakin semua parpol akan mengedepankan tanggung jawab moral di depan publik daripada mengejar kepentingan jangka pendek. ''Semua upaya melemahkan pansus, mulai gertakan, ancaman, sampai rayuan, tentunya tidak akan berpengaruh,'' ujarnya.
Anis mengaku termasuk yang percaya SBY tidak pernah berupaya melemahkan pansus.
0 comments:
Posting Komentar