Cegah Bahaya Facebook, Polwiltabes Surabaya Bergerak

Sabtu, 20 Februari 2010 ·
Dampak negatif Facebook menjadi perhatian semua kalangan masyarakat. Terutama sejak terungkapnya trafficking bermodus prostitusi menggunakan Facebook oleh Polwiltabes Surabaya beberapa waktu lalu.

Itulah yang mendasari diadakannya pengarahan dan sosialisasi mengenai penggunaan Facebook di ruangan Bhara Wira Sasana Mapolwiltabes Surabaya, Selasa (16/02). Acara tersebut merupakan kerjasama antara Polwiltabes Surabaya, Dinas Pendidikan Surabaya, Dinas Komunikasi dan Informatika Surabaya.

Hadir sebagai undangan perwakilan siswa SMP dan SMA se-Surabaya, guru, wali murid, ibu-ibu PKK, anggota Dharma Wanita, Dharma Pertiwi, Bhayangkari, and Jalasenastri. Sedangkan 3 narasumber yang memberikan pengarahan adalah Kompol BAMBANG SUMITRO dari Bina Mitra Polwiltabes Surabaya, Iptu MIRMANINGSIH Kepala Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polwiltabes Surabaya dan EMA DARTA Bidang Aplikasi dan Telematika Dinas Komunikasi dan Informatika Surabaya.

Menurut AKBP SRI SETYO RAHAYU Kabag Bina Mitra Polwiltabes Surabaya, sosialisasi ini sebagai langkah preventif menghadapi perkembangan pesat teknologi yang bisa disalahgunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab.

“Seperti prostitusi lewat Facebook yang terungkap kemarin. Kebanyakan korban-korbannya siswi-siswi SMA,” kata YAYUK, sapaan akrabnya.

Sosialisasi ini setidaknya mengingatkan semua pihak khususnya sekolah dan orang tua untuk tidak melepas pengawasan kepada putra-putri mereka. Sebab, di balik sisi positif yang ditawarkan berbagai macam situs jejaring, ada ancaman yang jauh lebih besar.

MITA SAHARA siswi SMA Barunawati yang hadir dalam sosialisasi itu mengakui dirinya merasa takut bermain Facebook sejak adanya berita mengenai prostitusi online. Ia sempat diajak seorang pria yang dikenalnya lewat Facebook untuk bertemu, tapi MITA menolaknya.

“Pernah ditawari ketemu. Tapi saya tidak mau. Saya memang membatasi diri. Takut saja kalau-kalau seperti kasus-kasus yang terjadi belakangan,” kata MITA.

Sementara, ENDANG Guru Bimbingan Konseling SMAN 4 Surabaya yang juga menjadi peserta sosialisasi mengatakan peran orang tua sangat penting untuk mengawasi putra-putrinya. Sebab, waktu longgar justru dialami anak-anak ketika berada di rumah.

“Kalau di sekolah, mereka disibukkan dengan belajar. Jadi, kalau mau buka Facebook paling di jam istirahat. Itupun hanya 30 menit. Kalau waktu pelajaran, kan memang dilarang. Justru seringnya mereka menggunakan Facebok, waktu pulang sekolah atau di rumah,” terang ENDANG.

Karena itu, ia mempertanyakan pengawasan orang tua ketika terjadi prostitusi online yang banyak melibatkan remaja usia belasan tahun. “Itu orang tuanya kemana? Harusnya nasehat, informasi yang benar dan pendekatan itu tanggung jawab orang tua,” tandasnya pada suarasurabaya.ne
Anda sedang membaca artikel tentang Cegah Bahaya Facebook, Polwiltabes Surabaya Bergerak dan anda bisa menemukan artikel Cegah Bahaya Facebook, Polwiltabes Surabaya Bergerak ini dengan url http://anandanurhadi.blogspot.com/2010/02/cegah-bahaya-facebook-polwiltabes.html,anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel Cegah Bahaya Facebook, Polwiltabes Surabaya Bergerak ini sangat bermanfaat bagi teman-teman anda,namun jangan lupa untuk meletakkan link Cegah Bahaya Facebook, Polwiltabes Surabaya Bergerak sumbernya.
| More

0 comments:

Posting Komentar

Cari Blog Ini

Powered By Blogger

Pengikut

Laman

 

SKY DASHBOARD | Copyright © 2009 - Blogger Template Designed By BLOGGER DASHBOARD