Acara yang digelar Pemprov tersebut diikuti 450 sarjana di Jatim dan dihadiri Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (KUKM) Syarifudin Hasan.
Dengan mengikuti seminar dan workshop, pihaknya, kata Braman berharap para sarjana mempunyai gambaran terkait bidang kerja yang akan dimasuki. Jika tidak diterima berkerja di sektor formal, mereka dapat menekuni kerja di bidang non formal.
Menyikapi banyaknya pengangguran dari kalangan terdidik, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (KUKM) Syarifudin Hasan mengaku lembaganya siap memberikan fasilitas sarjana yang ingin mendapatkan modal sebagai wirausahawan muda. “Untuk mendapatkan modal usaha tersebut, ijazah dapat dijadikan sebagai agunannya,” jelasnya.
Namun sebelum diberi modal, para sarjana diminta menyampaikan proposal. Kalau proposal kewirausahaan yang diajukan dinilai visible, layak secara bisnis dan prospektif, Syarif menjamin modal yang diinginkan akan langsung diberikan. “Makanya, berapapun jumlah sarjana kami siap menampung,” imbuhnya.
Khusus Jatim, tahun ini, lembaga yang dipimpinnya, lanjut Syarif siap menampung sekitar 1.000 sarjana. Modal yang akan dikucurkan untuk program pengurangan pengangguran tersebut siap ditanggung oleh BNI. “Untuk penyalurannya, lima koperasi di Jatim siap sebagai lembaga penyalurnya,” tukas Braman.
Ardhi, seorang sarjana yang ikut workshop mengaku tertarik dengan program pemberian modal kewirausahaan bagi lulusan perguruan tinggi. “Sekarang ini kan cari kerja sulit, Mas. Dengan adanya program seperti ini bisa menjadikan kita mandiri,” katanya.
Bidang apa yang akan digeluti? Ditanya demikian, lulusan salah satu PTN di Surabaya ini mengaku berniat membuka wirausaha di bidang jasa. “Mungkin buka usaha catering,” imbuhnya. uji
0 comments:
Posting Komentar